Articles
9 Documents
Search results for
, issue
" Vol. 3, No. 2, November 1999"
:
9 Documents
clear
DONGENG ISLAMI: ALTERNATIF PENANAMAN NILAI-NILAI KEPADA ANAK
Taufik, Muhammad
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4555
Sebagian orang beranggapan bahwa kemajuan teknologi akan membantu anak untuk berfikir kreatif, inovatif dan praktis, sehingga budaya mendongeng semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi antar orang tua dengan anak hanyalah terbatas pada komunikasi formal yang kering dengan hubungan batin diantara mereka, sehingga banyak anak-anak yang mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang nilai yang sedang dan akan mereka hadapi. Jawaban tentang nilai yang ditemukan oleh anak-anak belum tentu benar atau bisa menghasilkan hal yang negatif bagi diri anak-anak, sehingga akan mengakibatkan dekadensi moral pada mereka yang rindu akan dongeng. Salah satu cara yang cukup efektif dan murah untuk menumbuhkan imajinasi dan kreatif anak adalah mendongeng. Namun disisi lain muatan dongeng akan terkadang tidak membangun aspek-aspek ruhani anak dalam hal ini adalah ruhul islam. Dongeng-dongeng yang ada selama ini kebanyakan hanyalah berisi cerita-cerita yang bertujuan untuk mengasah daya imajinasi anak ataupun hanya sekedar meninabobokan saja. Padahal lebih dari itu penanaman nilai-nilai islami sangat penting untuk diberikan sejak dini.
PERILAKU SEKSUAL WABAL DITINJAU DARI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN LOCUS OF CONTROL
Magdalena, Chira
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4560
Munculnya fenomena wanita baulan (wabal) yang berkaitan dengan perilaku seks bebas di kalangan remaja di kota-kota besar senantiasa menjadi permasalahan yang tidak pernah berhenti menjadi pembicaraan. Perilaku seks bebas ini terjadi pada remaja-remaja sekolah usia muda dan belum menikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai latar belakang perilaku seks bebas remaja putri yang disebut sebagai wabal, khususnya dilihat dari faktor efektivitas komunikasi orang tua-anak, dan locus of control. Sampel penelitian ditentukan secara purposive incidental sampling, melibatkan 12 orang subyek yang ditemui di daerah Kartasura. Melalui metode observasi, interviu dan angket diperoleh hasil bahwa sebagian besar subyek memiliki locus of control yang cenderung eksternal, komunikasi dengan orang tua kurang efektif.
MEMPERSIAPKAN ANAK MEMASUKI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN METODE QUANTUM LEARNING
Hakim, Siti Nurina
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4556
Kritikan atas metode pengajaran yang diterapkan dalam dunia pendidikan nasional dewasa ini dilontarkan karena akibat yang terlihat dari output metode tersebut yang dilihat kurang atau bahkan tidak menjadikan anak didik mempunyai sikap kritis atau suatu permasalahan yang ada. Metode yang diterapkan lebih bersifat dogmatisasi suatu ilmu dengan meminta siswa untuk bisa mengerti âsamaâ dengan apa yang telah disampaikan dan diajarkan oleh pendidik, dan pendidik akan apa yang telah disampaikan dan diajarkan oleh pendidik, dan pendidik akan âmenyalahkanâ apabila siswa tidak bisa menunjukkan kemampuan tersebut atau bahkan menunjukkan sikap kritisnya yang dipersepsi pendidik bisa meruntuhkan kewibawaan seorang pendidik, dengan akibat akan terjadinya humiliating terhadap siswanya. Kesalahan metode pengajaran ini ternyata berdampak luas, dimana menjadikan terbentuknya strereotype orang tua dalam memberi penilaian atas prestasi anak yang hanya menggunakan tolok ukur prestasi belajar di sekolah, yang notabene hanya melihat dari angka rapor anak dan tidak mencoba melihat dari sisi yang lain. Dengan melihat kondisi-kondisi dan dampak yang mungkin bisa ditimbulkannya sebagai seorang pendidik dan orangtua mestinya mulai mencermati proses belajar pada seorang anak yang benar itu seperti apa, dan untuk mendukungnya diperlukan sikap dan perilaku lingkungan yang seperti apa, serta kemudian menentukan altenatif metode pengajaran yang tepat agar tidak menjadikan anak pasif melainkan bersikap aktif menyampaikan pemikirannya dan pendapatnya. Â
HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS DAN LATAR BELAKANG EKONOMI DENGAN KECENDERUNGAN PSIKOPAT PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ANAK BANGSA SEMARANG
Purwandari, Eny
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4552
Latar belakang kehidupan anak akan berpengaruh pada sikap dan prilaku seseorang,khususnya pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara latar belakang psikologis dan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat pada anak jalanan di rumah singgah Anak Bangsa Semarang. Penelitian ini dilakukan pada 75 anak jalanan yang menjadi binaan rumah singgah Anak Bangsa Semarang. Metode masing-masing variabel adalah normal dengan kai kuadrat secara berturut-turut 12,433;13,249; 8.70 dengan p>0,05. Uji linieritas latar belakang psikologi dengan kecenderungan psikopat diperoleh R= 0,001; F= 0,051 dengan p>0,005, sedangkan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat diperoleh R=0,007; F=0,063 dengan berarti signifikan, ada hubungan antara latar belakang Psikologis dan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat pada anak jalanan.
GENERASI SHINCHAN
Purwanto, Yadi
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4557
Hiburan bagi anak-anak adalah sebuah kebutuhan. Ia dapat dijadikan sarana untuk pendidikan, misalnya adalah film kartoon TV. Film adalah model tayangan yang bersifat multimedia, yang menempati bentuk hiburan yang disukai oleh anak-anak. Kualitas film yang ditentukan isi dan jenis informasinya. Sebagai sebuah hasil peradaban informasi yang dikemas dalam film tidak selalu bebas nilai. Perbedaan tujuan dari produser dengan pasar cukup memengaruhi hasil akhir film tersebut. Demikian juga perbedaan budaya asal pembuatan film tersebut dengan budaya pemirsa dapat menjadi sebab terjadinya perbenturan nilai, yang tidak jarang bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang dianut oleh komunitas lain. Film kartoon Shinchan yang akhir-akhir ini mengundang komentar dan keprihatinan dipandang sebuah film hasil peradaban yang ditengarai berisi persoalan desakralisasi nilai-nilai agama. Hal ini terlihat misal dari kata-kata kotor, jorok, kasar dan asbun kepada orang tua. dalam makalah ini akan dikaji âGenerasi Shinchanâ, berdasarkan data-data polling Jawa Pos dengan pendekatan Cultivation analysis, yakni sebuah metode yang dapat digunakan untuk menganalisis akibat-akibat ideologis dan kultural dan informasi massal terhadap anak-anak.
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI IBU-ANAK YANG DINILAI BERDASARKAN KONSEP MEDIATED LEARNING EXPERIENCE DENGAN MOTIF BERPRESTASI ANAK
Hertinjung, Wisnu Sri
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4553
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas interaksi ibu-anak yang dinilai berdasarkan konsep Mediated Learning Experience meliputi focusing,meaning,expanding,rewarding, dan regulation of behavior. Motif berprestasi anak adalah dorongan dalam diri anak untuk mempertahankan kemampuan yang dimiliki setinggi mungkin dalam segala aktivitas yang didalamnya mengandung standar keunggulan tertentu. Sample diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 20 siswa kelas V SD Muhammadiyah Purwodiningratan II di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan korelasi Rank-Spearman dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,5700 dengan t hitung 2,94 dan t tabel 1,73. Berdasarkan kriteria dari Champion korelasi tersebut termasuk dalam kategori moderately high association,artinya terdapat hubungan yang cukup tinggi antara kualitas interaksi ibu-anak yang dinilai berdasarkan konsep MDE dengan motif berprestasi anak.
PERAN PSIKOLOGI KLINIS DALAM PENGKAJIAN PERILAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
Prihartanti, Nanik
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4558
Permasalahan penyimpangan perilaku remaja bukanlah masalah yang sederhana sehingga cukup didekati secara parsial atau dari satu sudut pandang disiplin. Ilmu tertentu saja. Penyelesaian yang holistik komprehensif menuntut adanya pendekatan transdisipliner. Psikologi Klinis sebagai ilmu terapan dapat memberikan beberapa sumbangan, baik dalam metode, pendekatan, asesmen maupun tritmen. Perilaku menyimpang remaja secara mikro dilihat sebagai kurangnya kemampuan keterampilan kompetensi sosial. Dalam hal ini pelatihan kompetensi spsial merupakan intervensi yang disarankan, sedangkan sebagai tindak preventif dapat berupa pendidikan kecerdasan emosi sejak usia dini. Selain itu dalam tataran yang lebih makro intervensi perilaku menyimpang remaja akan terkait dengan kerjasama beberapa instansi terkait, seperti sekolah maupun masyarakat dan tentu saja keluarga sebagai lingkungan terdekat remaja.
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TINDAK KEKERASAN DIKALANGAN PELAJAR
Khisbiyah, Yayah
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4554
   Kekerasan, menjadi fenomena yang selalu mengiringi dinamika kehidupan manusia. Namun eskalasi tindak kekerasan yang belakangan semakin marak memunculkan keprihatinan yang sangat dalam. Salah satu fenomena yang memprihatinkan adalah tradisi tawuran antara pelajar yang tidak jarang menimbulkan jatuhnya korban yang notabenya adalah anak-anak kita, generasi muda bangsa ini. Berbagai macam analisi sudah sering diberikan, namun sayangnya, ada ketidak seimbangan analisis karena sebagian besar melihat masalah dan kemudian menimpakan kesalahan pada pelajar itu sendiri. Padahal, perilaku pelajar, sebagian dari masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, tulisan ini bermaksud melihat masalah ini dan mencoba memberikan alternatif solusi dengan lebih komprehensif, mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku agresif pada pelajar.
PENDIDIKAN EKOLOGI PADA ANAK
Patnani, Miwa
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4559
Menurunnya kualitas lingkungan alam menjadi satu isu yang paling ramai dibicarakan sejak tahun 1970 an. Rasa cemas akan masa depan umat manusia mulai membayang tatkala kerakusan manusia sudah nyata-nyata membawa bencana. Kesadaran akan pentingnya konservasi alam tidak dapat dilepaskan dari berubahanya cara pandang manusia terhadap lingkungan alam atau etika ekologi. Dalam tulisan ini akan dikupas tiga jenis etika ekologi dan masing-masing implementasinya dalam perlakuan manusia terhadap alam. Dalam bagian selanjutnya, akan coba digagas kemungkinan memberikan pendidikan ekologi pada anak-anak sejak usia dini. Usaha tersebut merupakan salah satu cara merealisasikan perubahan paradigma dan tentunya perlakuan manusia terhadap alam, sehingga tercipta apa yang selama in seharusnya terjadi, ketika alam dan manusia menjadi sinergi yang saling mendukung.